Minggu, 18 Juli 2010

ENGKAU BEGITU DEKAT....

Terpikirkan…betapa anugerahMu begitu dekat..RahmatMu begitu tak berbatas..Betapa tak mampunya manusia ini mereka-reka, sempurnanya rencanamu Ya Rabb..Sungguh hati, jiwa ini malu…jiwa ini malu atas segala prasangka terhadapMu…
Aku seorang mahasiswa, yang begitu merasa dangkal dan memang dangkal. Aku yang seorang anak buruh tani, merasa miskin dan selalu tersisih dari keramaian kampus. Hati hanya bias berdoa dan merasa ingin. Mengiba. Saat melihat, betapa saat ini aku sangat membutuhkan dan menginginkan, bukan sekedar iri-sedang semua orang yang berjalan dihalaman kampus, semua punya- benda mungil nan canggih itu. Dia bernama Laptop!
Ya! Ku akui itu seperti mimpi. Dan aku tahu, suatu saat pasti terwujud. Pasti!
Q berusaha untuk tahu perkembangan harga benda impianku itu. Aku tahu, tak mungkin bisa jika aku bergantung pada uang saku bulananku yang entah ada atau tidak. Tak bisa aku meminta pada orang tuaku tercinta yang setia mendoakanku siang malam. Tak mungkin aku mengandalkan uang beasiswaku yang pasti ludes dan kurang untuk urusan kuliahku dan ini itu.
Ah! Aku, mahasiswa miskin yang lecek ini, yang bahkan tak pernah menyempatkan jalan-jalan apalagi untuk jajan. Membeli pernak-pernik kecil yang murah pun tak pernah. Apalagi u8ntuk benda indah nan cerdas itu.
Terakhir, q baca di iklan Koran kampus, paling murah 2.799.000..mini notebook. Merek tak terkenal. Rabb!! Kapan aku bisa membawanya ke kosku yang belum ku bayar bulan ini??? Ah, hatiku menangis.
Doaku sepanjang waktu, setiap sehabis shalat fardu, tak pernah kulupakan permohonan itu.
Bukan berarti aku orang yang tidak tawaddu. Tidak menerima apa yang sudah ada. Bukan begitu. Memang aku sudah punya computer yang cukup untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Namun computer itu sudah sangat tidak produktif saat ini. Tidak stabil dan tidak sesuai lagi untuk saat ini. Apapun alas an tentang computer itu, yang pasti alasannya, aku menginginkan laptop!
Ya Allah, Engkau pemilik segalanya, di Langit dan di BumiMu…HambaMu ini menginginkan Laptop. Tak perlu yang mahal, atau bermerek atau yang apalah…Apapun yang terbaik dariMu, hamba terima ya Allah Ya Rabbana..
14-18 juli…pameran computer…mata ini membaca sebuah plakat pengumuman di tepi jalan!
Hatiku. Terdiam. Berpikir bagaimana caranya bisa kesana, sementara uang KKN ku belum ku bayar. Kemarin utang dulu ke teman untuk beyar KKN. Miris!
Aku akan jual komputerku, meskipun aku sangat menyayanginya.
Mungkin laku sekitar 1 juta, semoga. Lalu, uang lainnya dari mana?
ada seorang temanku yang baru dai pameran, membawa setumpuk brosur. Kubaca semua, ku bandingkan harga-harganya. Ternyata termurah adalah 2.550.000. uang dari mana segitu banyak??
Ah, betapa pelitnya Allah padaku. Aku jual computer pun ditawar murah sekali. Aku mau pinjam uang pun tak ada yang mau tahu. Satu lagi, uang kos dan utang KKN ikut nimbrung minta dikembalikan! Eh, belum lagi, adikku sekolah belum beli buku, dan rumah siap di segel gara-gara utanh ayah belum juga lunas! Dahsyat!
Kepalaku serasa bengkak! Dadaku seperti diinjak gajah!
Serasa tak ada harapan. Aku pasrah. Hatiku dongkol sangat. Jujur saat itu aku patah hati. Ku merasa, dimana bentuk cinta Allah padaku? Bukankah Allah maha rahman, maha Rahiim? Yang kurasakan saat ini, Allah Maha Pelit (Astagfirullah…).
Aku menangis. Habis. Hilang. Pupus. Entah ungkapan putus asa seperti apa lagi yang bisa mewakili rasaku saat itu. Puas rasanya aku memohon. Sekian lama aku berharap.
“ Mbak, ada temenku yang nanyain komputermu, kalau 1.2 boleh nggak?” Seorang teman meng-SMS-ku. Tentu saja hatiku seperti kemarau yang tersiram hujan. Ceeeeezzzzz!
Yes! Ada harapan!
“oh ya mbak, boleh, silahkan nanti ke kos untuk lihat komputernya ya” jawabku singkat dan pasti, hemat pulsa.
“Okay, sampai ketemu nanti” Replay-an yang memuaskan.
Tak lama berselang, terbaca olehku sebuah SMS.
“An, uang yang 1.5 juta jadi nggak? Kalau jadi kamu pinjam tak kirim besok pagi aja ya, cos sekarang aku lagi malas keluar” Ow, ternyata dari seorang sahabat yuang baik hati. Bibirku tiba-tioba merekah. Benar-benar ada harapan!
Upz! Bagaimana bisa membalas SMS indah itu, pulsaku habis…bagaimana?!
Aku berlari menuju kamar sebelah, minta satu SMS. Ternyata tak ada yang punya pulsa, lainnya juga sedang pergi. Ow! Bisa hilang nih kesempatan!
“Piye an? Jadi nggak? Kalo nggak mau tak pakai buat beli baju bulan ini?” Huff! Yang bisa kulakukan hanya menarik nafas panjang. Uang sudah tak ada untuk beli pulsa. Hujan deras pun ikut-ikutan menambah basahnya hati!
Upz! Hapeq berdering memamerkan suara tulit-tulitnya yang jelek banget itu. Seseorang yang sangat berarti untukku. Sang pemberi utangan!
“Halo, Piye tho, jadi nggak? Sms ga di bales juga?!” ow, wajar kalo dia agak gimana gitu..tapi Alhamdulillah sudah mau telp aku.
“Oke Jenx, jadi. Thanx banget ya. Sip! Oya, no. rekeningnya dah tahu kan? Iya, ke rekening Ayu aja ga papa. Punyaku dah blokir je…he3”. Jawabku sumringah.
Satu surprise lagi yang cukup indah, ibu kos bulan ini liburan ke Bali. Wow! Jadi dia lupa pada uang kos ku yang belum ku bayar…baguslah(:
Besok pagi…segeralah datang…Hatiku harap-harap cemas…
***
Teman, tadi malam aku mimpi indah, memeluk benda pintar itu. Dan saat ini, aku sudah berada di depan counter penjualan notebook. Dengan uang 2.550.000,- di tangan. Dengan senyum yang ku pendam selama hampir 4 tahun ini. Aku siap memeluknya!
Sujudku padaMu Rabb..Ampuni aku yang telah sering berburuk sangka padaMu. Sungguh, ternyata Engkau memiliki rencana Maha Sempurna. Tak kan terbesit oleh pikiran dan akal dangkal manusia. Tak akan tersentuh oleh rasa. Betapa Engkau sangat tahu, kapan saat yang tepat untuk apapun. Terimakasih Ya Allah..begitu cepat engkau menjawab doaku…begitu angkuhnya aku menilaiMu Ya Rabbi…Ampuni aku.