Rabu, 19 November 2008

lihat dirimu

Sesaat memang meragukan untuk suatu perubahan. Adakalanya kita harus bolak-balik pada pertanyaan yang lalu, masih saja menoleh ke belakang. Berubah sebenarnya proses, bukan keseketikaan. Ini merupakan proses dalam menemukan jati diri. Dan memang tidak mudah untuk melalui proses tersebut. Berubah adalah menemukan titik dimana pijakan sesungguhnya yang layak untuk kita tempuh, bukan meniti jalan yang sudah kita pijak sekarang. Titik yang terlihat mungkin samar-samar, sehingga wajar juka keraguan itu ada. Dan satu saja kuncinya, mantapkan hati untuk suatu perubahan, bersyukur ketika perubahan itu ada, artinya kita SIAP untuk memulai metamorfosa kehidupan kita.

Dan berbanggalah, karena dengan berubah, berarti kita benar-benar merasakan hidup, menghargai hidup. Tinggal kita menentukan arah mana kita menuju perubahan, n action dalam mengisi perubahan. Lihat saja kedalam diri. Apa yang dia inginkan.

Letakkan telapak kaki, ikuti dengan segenap hati dan jiwa, majulah sekarang tanpa bertanya lagi untuk apa dan mengapa, sadarlah bahwa dirimu menantikan perubahan itu.

Minggu, 16 November 2008

saat hati harus berteriak!

Pagi memang tak selamanya cerah, hidup tak selamanya mudah, dan kadang, suara hati ini tak lagi didengar oleh jiwa. Tertolak....
hingga akhirnya kenyataan itu datang.

Kejadian-kejadian pahit yang menerpa hidup, terkadang memaksa hati untuk pingsan, diam dalam buaian gejolak. ..

Dan mungkin tak mungkin...

Hati terkadang tak mampu mendaki terjalnya kesombongan yang dibuatnya sendiri....

Dan sekarang... ketika kesadaran kembali....

Hati legam bergejolak menyibak keraguan....

Mulai mengintai dan menyelami...
Bangkit perbaiki tatanan yang lantak...