Sabtu, 30 Mei 2009

impian...yes!

Impian
Sebagai manusia, yang memiliki berjuta rasa, akupun selalu memiliki mimpi-mimpi. Keinginan-demi keinginan itu berjejal dan makin berjejal saja seiring bertambahnya nominal usia ini. Mungkinkah dari sekian banyak mimpi-mimpi ini, akan menjadi nyata nantinya? Semoga. Namun akhir dari semuanya, itulah yang terbaik, impian terindah yang mutlak aku butuhkan, adalah akhir yang indah, Khusnul khotimah. Amiin.
Dulu, ketika aku masih kecil, aku pernah membayangkan bagaimana jika aku bisa membeli baju baru yang indah, sendiri. Satu saja. Akuu dulu bosan dengan baju belian mama, pasti seperti itu, gaun mekar, bertali kemana-mana, belum lagi, model,warna, ukuran sama persis dengan punya adikku. Entahlah, sepertinya mama memang selalu sengaja mengembarkan kami.
SD, aku bermimpi untuk bisa sekolah ke SMP, penuh perjuangan, Subhanalloh, itu tercapai. SMP selesai dengan nilai yang indah. Aku kembali mendaki mimpi, ke SMA. Perjuangan semakin menuntut. Begitu sulitnya hanya untuk ke SMA pun.
Masa SMA akhirnya ku tapaki juga. Bangga hati ini menempuhnya. Meski suka duka,m tangis tawa mengiringi jari-jari kaki yang mengayun langkah. Bangga itu tetap. Tapi sama-sekali bukan angkuh, apalagi sombong.
Dari pengalaman tadi, diri belajar, bahwa diri yang kecil ini pernah berulang-ulangkali menjadi pemenang. Diri ini tinggal mengulang kembali kemenangan-kemenangan itu. Mengulang kembali.
SMA pun berlalu dengan sangat indah, akupun sejak lama mengimpikan untuk kuliah. Bangku perguruan tinggi, oh, mungkinkah? Aku yang hanya seorang anak buruh tani ini, mungkinkah?
Diri ini terlalu dekil, miskin. Apalagi yang bisa dibanggakan selain mimpi yang setinggi-tingginya. Diri ini terlalu hina dina, apalagi yang bisa menjunjungnya, selain koleksi mimpi yang sebesar-besarnya?apalagi?
Dan entahlah, keajaiban itu nyata, Tuhan benar-benar mendengarkan doa-doa yang sungguh-sungguh. Dunia dan isinya benar-benar ikut memeluk, mengamini impianku. Aku kuliah, di UGM kawan. Bukan main!.
Dan sekarang lihatlah, aku melemah disini. Anak dari desa, pelosok, katrok. Mencoba bersaing dengan manusia-manusia kota dengan super-duper canggihnya. Lihatlah, aku terseok-seok!
Kelemahan yang melelahkan! Aku semakin tertinggal. Lihatlahh aku dimana sekarang?
Biarlah, aku tak peduli. Akhir dari semua rencana ini adalah urusan Tuhanku, aku berkewajiban berikhtiar dengan segenap kemampuan. Bukan menentukan akhir.
Aku tak peduli akan akhir dari mimpi-mimpiku. Yang jelas aku sekarang sedang berproses mencapainya. Tuhan maha Tahu, aku yakin itu. Tuhan akan mengabulkan mimpi-mimpi itu seperti Dia mewujudkan impian SMP, SMA ku. Pasti.
Aku tak peduli ucapan siapapua, presiden pun, jika misal menentang mimpiku untuk menikah dengan orang bule Muslim, Malaysia, orang Kuwait, atau muslim jerman! Ya, ituu impianku, akuu ingin menikah dengan buakn orang Indonesia. Itu mimpi, yakinkuu pasti! Dan ini bukan tanpa alasan. Mohon jangan iri Sobat! Kamu juga boleh kok bermimpi yang sama.
Aku ingin jalan-jalan ke Jerman. Entah apa motivnya aku begitu ingin kesana. Aku hanya ingin kesana. Ingin sekali. Dan itu dengan Suamiku kelak.
Aku ingin Naik Haji bersama ayah ibu dan keluargaku. “ Ya Alloh Nduk, gek apa ya mungkin ya kira-kira? Naik haji?”. Begitu kata ibuku suatu ketika, saat aku mengikrarkannya. “ mah, doakan ya, suatu saat kita akan naik haji bareng, sekeluarga!!”. Kataku mantap.
Banyak hal yang ingin kulakukan sebagai manusia. Jujur, Ya Alloh, aku tidak ingin sia-sia hidup di dunia ini. Aku ingin meninggalkan sejuta sejarah dalam kertas-kertas perjalanan anak manusia. Apapun itu.
Hatiku gusar akhir-akhir ini. Aku hampir dilamar tetanggaku sendiri. Tak tahu malu. Ya tak apa, dia belum tahu bahwa si miskin ini memiliki mimpi, akan menikah dengan muslim eropa!
Biarlah, aku punya mimpi ini sejak SD! Jadi jangan coba-coba membunuhnya, tak akan bisa!

Aku ingin memiliki keluarga yang sangat rukun. Aku harus punya anak lebih dari lima. Tentu saja suamiku harus mampu menafkahi kami. Aku benar-benar ingin menjadi ibu yang keren. Ibu para jundulloh! Para hafidzul Quran. Amiin.
Aku ingin menjadi oran kaya Ya Alloh, karena dengan kaya, aku dapat berbuat lebih banyak untuk orang lain. Lihatlah, aku sebenarnya sangat benci dengan mengajukan beasiswa setiap saat. Aku benci Ya Alloh! Benci. Aku sebenarnya tak ingin menjadi orang yang dikasihani. Dan aku miris melihat saudara-saudara muslimku yangjuga terlantar. Meminta belas kasih manusia lainnya.
Aku ingin mati dalam pelukan suamiku yang sholeh. Dalam ciuman anak-anakku yang Sholeh-sholehah. Dalam keadaan bahagia. Keimanan yang membuncah. Cinta yang hanya UntukMu Rabb. Amiiin……

Al Maryamah

Tidak ada komentar: